Adab dan Amalan Ketika Bangun Tidur
Oleh: Abdullah Machbub al-Kahfi
Bicara mengenai adab, maka sama halnya dengan berbicara mengenai suatu aturan yang dengan menaati aturan tersebut sesorang akan dianggap memiliki sopan santun atau tata krama. Dalam agama islam sendiri, Adab dan akhlaq manusia telah di atur mulai dari ketika bangun tidur hingga tidur kembali, nilai-nilai adab dalam islam juga diambil dari akhlaq yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. baik secara ucapan ataupun perbuatan. Hal ini di karenakan salah satu tujuan utama Nabi Muhammad diutus adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia, sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.”
Salah satu adab yang sering dilupakan manusia adalah adab ketika bangun tidur. Oleh karenanya, banyak ulama’ yang membahas mengenai adab bangun tidur. Salah satunya adalah Imam al-Ghazali dalam salah satu kitabnya yang monumental, Bidayah al-Hidayah. Dalam kitabnya tersebut Imam al-Ghazali menyebutkan 4 adab ketika bangun tidur. Yakni:
- Berusaha dan berniat untuk bangun sebelum shubuh
Hal ini bertujuan agar seseorang memiliki kesempatan untuk dapat melaksanakn qiyamul lail dan bisa melakukan shalat shubuh di awal waktu. Karena shalat shubuh ketika langit masih gelap jauh lebih utama dari pada saat langit mulai terang. Begitu juga shalat sunnah di malam hari lebih utama dari pada shalat sunnah di siang hari.
Agar dapat menjalankan sunnah ini, maka seseorang harus berniat adatu berkeinginan untuk bangun sebelum shubuh. Tidak hanya keinginan atau niat saja, ia juga harus berusha melakukan sesuatu yang membantunya bangun sebelum shubuh, seperti tidak begadang, tidak makan sebelum tidur atau memasang alarlm.
- Mengingat dan berdzikir kepada Allah ketika bangun tidur
Sebagaimana hadits yang di riwayatkan oleh Imam al-Bukhori dalam kitab shohihnya
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Artinya: Sesungguhnya Rrosulullah SAW bersabda: “Setan akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat tidur dengan tiga ikatan ia akan membisikkan kepadamu bahwa malam masih panjang. Jika ia terbangun lalu berzikir pada Allah lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan, dan jika ia melanjutkan dengan sholat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat, namun jika tidak, maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan.” (H.R Bukhori no. 1142)
- Membaca do’a ketika bangun tidur
Ada beberapa do’a yang diriwayatkan dari Nabi ketika bangun tidur, salah satu do’a yang telah masyhur dan terkenal adalah riwayat dari Imam al-Bukhori dalam kitab shohihnya.
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Artinya: Segala puji bagi allah, dzat yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali. (H.R Bukhori no. 6312)
Memakai pakaian dengan niat menutup aurat
Kebanyakan orang mempunyai baju tidur sendiri, sehingga setelah dia bangun dari tidur dan bersiap untuk memulai hari, maka ia akan mengganti pakaiannya. Salah satu adab yang harus dilakukan ketika memakai pakaian adalah berniat untuk menutup aurat sesuai perintah allah, juga ketika memakai sendal dan aksesoris tidak diniyati untuk riya’ melainkaan untuk memuliakan sesama manusia dan memuliakan ummat Nabi Muhammad SAW.
Serta berdoa ketika memakai pakaian sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Nawai dalam kitabnya al-Adzkar al-Nawawi.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Artinya: "Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya."