Kiai Qoyyum : Filosofi Nama Kiai Abdul Nashir
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Lasem KH Qoyyum Mansur memberikan kesaksian pada saat tahlil peringatan malam ke-enam wafatnya almarhum al-maghfurlah KH Abdul Nashir fattah kemarin, hari Jum’at, (02/09/22)
Kiai Qoyyum megetakan bahwa Kiai Abdul Abdul Nashir adalah orang yang mengisi hidupnya dengan ibadah, ilmu dan tarbiyyah. Ulama yang akrab disapa Gus Qoyyum ini menegaskan bahwa Kiai Nashir menghabiskan masa hidupnya dengan mendidik keluarga, santri dan ummat.
“saya secara pribadi melihat sosok Kiai Abdul Nashir ini seorang yang tawadhur, mutabassim (banyak senyum) dan memuliakan tamu” tegas Putra dari KH Manshur Kholil ini yang ia jelaskan amal tersebut bisa mengantarkan pada predikat yang baik ketika dipanggil Allah yakni akhir yang khusnul khatimah.
Salah satu ulama’ Kharismatik dari Lasem tersebut menjelaskan bahwa ketika tiba waktunya manusia berpisa dengan dunia, ada hal pokok yang akan menjadi bekalnya yaitu iman, amal, dan ilmu yang kesemuanya dimiliki oleh Kiai Nashir.
Lebih lanjut Kiai Qoyyum menjelaskan bahwa kata nashir pada nama Kiai Abdul Nashir terdapat di beberapa ayat al-qur’an yang menjadi pertanda baik Kiai Nashir. Pertama berupa mashdar yang bergandeng dengan kata fattah ayahnya.
نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.(As-shaff :13)
Kedua, berupa fiil Kata kerja yang ini menjadi tugas para ulma
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Kiai Qoyyum menjelaskan bahwa mengajar dan mendidik santri dan ummat merupakan bentuk kongkrit dari menolong agama Allah.
“saya tahu betul bahwa Kiai Nashir itu muhibbin (orang yang cinta) terhadap ilmu, muhibbin (orang yang cinta) terhadap kitab” tegasnya.
Ketiga, berrupa isim fail
نِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Sebaik baiknya yang dituhankan adalah Allah (yang mengasihi seluruh makhluk) dan sebahik baik penolong adalah Allah (Qs. Al-Anfal : 40)
”Ketiga ayat ini camkan sebagai makna filosofi dari nama KH Abdul nashir,” terangnya.
“Semoga kita mendapatkan berkahnya para ulama, khususnya ulama tambakberas,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Hasan
Editor ; Muhammad Ichlasul Amal