KH Abdul Fattah Hasyim: Kiainya Masyarakat
BAHRULULUM.ID- KH Abdul Fattah Hasyim ialah seorang yang sangat mencintai dan dekat dengan masyarakat. Hal itu terbukti dengan adanya pengajian rutinan setiap malam ahad pada tahun 1964. Pengajian rutinan tersebut dilaksanakan secara bergiliran dari langgar satu ke langgar yang lain.
Beliau bahkan meminta kepada masyarakat agar tidak membuat acara pada malam ahad. Hal ini bertujuan agar pengajian ini bisa berjalan dengan lancar. Perintahnya ditaati oleh masyarakat hingga beliau wafat. Semasa hidup Kiai Fattah, pengajian ini berjalan terus kecuali saat hampir memasuki waktu bulan ramadhan dan satu pekan setelahnya, karena saat itu pengajian akan diliburkan.
Kiai Fattah dikenal sebagai sosok kiai yang dekat dengan masyarkat. Hal ini disebabkan karna Kiai Fattah memiliki pengajian rutin secara bergiliran dari satu langgar ke langgar yang lain bersama masyarakat sehingga beliau bisa selalu berkomunikasi bersama masyarakat. Karna kedekatanya, para masyarakat sering kali berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapi, mulai dari masalah jodoh, sulit punya anak, hasil sawah tidak bagus, dan lain sebagainya. Sebagai sosok yang cerdas, Kiai Fattah dapat memberi solusi terkait semua masalah tersebut.
Dalam pengajian rutinya, Kiai Fattah mengatur agar pengajiannya dilakukan secara bergilir. diantara sosok yang pernah mengisi pengajian tersebut antara lain adalah kiai Nawawi Brangkulon, Kiai Aminin Brangkulon, Kiai Mansyur (Wak Aqib) Gedang, kiai Syafaham Nglungu, Mbah Khotib langgar Darussalam Tambakberas Lor, dan lain lain. Kiai muda dati pesantren bahrul ulum juga ikut mengisi acara pengajian tersebut seperti Gus Sholeh, Gus Malik, Gus Fatih, Gus Nasrullah, Gus Aman dan lain lain.
Pengajian-pengajian ini terus berlanjut hingga kini bahkan setelah meninggalnya Kiai Fattah Hasyim pangajian pengajian tersebut kini bertempat di langgar-langgar yang jumlahnya 30 an, termasuk masjid-masjid yang belum berdiri ketika kiai fattah masih hidup. Wallohutaa’lam.
Diambil dari buku tambakberas yang ditulis oleh KH Nashir dan ditulis ulang oleh Achmad Azzam Muzaki
Editor: Abdullah Machbub.