Sya’ban, Bulan Mulia Yang Sering Dilupa
Bahrul Ulum - Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan muliah, dan juga berada di antara dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadlan. Meskipun begitu, bulan sya’ban menjadi salah satu bulan yang sering dilupakan oleh manusia. Setelah seseorang semangat untuk menyambut kemuliaan bulan Rajab dan menunggu keutamaan bulan Ramadlan, bulan Sya’ban yang berada ditengah-tengahnya seringkali dilupakan.
Terkait lalainya kebanyakan manusia pada bulan ini juga sudah jaun-jauh hari diingatkan oleh Rasulullah Saw. dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i dan imam Ahmad:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: Itu (Bulan Sya'ban) adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadlan. Ia (Sya'ban) adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju tuhan alam semesta (Allah). Aku (Nabi) ingin ketika amalku diangkat, aku dalam kondisi berpuasa. (HR An-Nasa’i dan Ahmad)
Dari hadits tersebut juga, dapat diketahui bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan dimana suatu amal ibadah diangkat oleh Allah. Oleh karenanya, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan untuk beribadah di bulan ini agar penutup dari amal manusia ketika diangkat adalah dalam kondisi beribadah. Salah satunya adalah dengan berpuasa.
Padahal, bulan Sya’ban sendiri merupakan salah satu bulan yang paling banyak dipuasai oleh Rasulullah Saw. sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam Muslim dari siti ‘Aisyah r.a :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في شَعْبَانَ
Artinya: Dari Aisyah, ia berkata: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa, hingga kami katakan, beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban. (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain, imam Bukhari meriwayatkan tentang betapa seringnya Nabi Muhammad Saw. berpuasa pada bulan ini:
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya, “Nabi saw tidak pernah berpuasa di suatu bulan lebih banyak dibandingkan dari bulan Sya’ban. Sesungguhnya beliau pernah berpuasa di seluruh bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)
Bulan Sya’ban juga bulan yang dimuliakan oleh Allah, sebagaimana bulan Rajab dan bulan Ramadlan. Sudah seyogyanya bagi kita untuk ikut memuliakan bulan ini dengan berbagai amal ibadah sebagai salah satu persiapan menyambut bulan Ramadlan.
Oleh: Abdullah Machbub al-Kahfi